Bareng PKB Kota Sukabumi, Hasim Adnan Berbagi Kebaikan Jelang Lebaran dan Ingatkan Peran Penting Guru Ngaji dikala Pandemi

Sukabumi, (MK)- Sepekan jelang lebaran, Hasim Adnan, anggota DPRD Provinsi Jawa Barat bersama Dewan Pengurus Cabang (DPC) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kota Sukabumi menebar kebaikan dengan membagi ribuan paket Sembako yang ditujukan untuk para guru ngaji dan masyarakat bawah yang terdampak dan belum mendapat bantuan dari pemerintah pusat maupun provinsi.
“Alhamdulillah, saya bersama teman-teman pengurus PKB Cabang Kota Sukabumi, sejak kemarin dan hari ini (Minggu, 17/05/20), telah mendistribusikan bantuan berupa paket Sembako sebanyak 1.500 paket,” ujar Hasim.
500 paket Sembako di antaranya, berasal dari Ketua Umum DPP PKB, H. A. Muhaimin Iskandar, yang juga dikenal dengan panggilan Gus Muhaimin. Sebagaimana banyak diberitakan, DPP PKB telah menyalurkan sekitar tiga ratus ribu paket Sembako se Indonesia.
“Beberapa hari lalu, saya dikontak oleh tim sekretariat DPW PKB Jabar, bahwa DPC PKB Kota Sukabumi mendapat kuota sebanyak 500 paket. Dan Alhamdulillah, ada tambahan paket dari Kang Hasim kurang lebih seribu paket,” timpal Hafidz Sutansyah selaku ketua DPC PKB Kota Sukabumi.
Sebagaimana diketahui, Hasim Adnan merupakan anggota dewan terpilih yang berasal dari Dapil Jabar V yang meliputi Kota dan Kabupaten Sukabumi pada Pileg 2019 yang lalu.
Ketika disinggung mengenai program JPS (Jaring Pengaman Sosial) yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, pria yang juga Sekretaris Komisi 3 ini, menanggapinya dengan nada kritis.
“Saya sangat memahami suasana psikologis para guru ngaji dan masyarakat di bawah, yang dalam banyak hal masuk dalam kategori silent majority. Artinya segmen ini secara kuantitas sangat banyak dan lebih cenderung memilih diam. Dan karenanya, saya bersama Fraksi PKB di DPRD Provinsi Jawa Barat, sering bersuara lantang terkait pentingnya melibatkan para guru ngaji dalam memutus rantai penyebaran virus corona di negeri ini,” papar Hasim.
Lebih lanjut Hasim mengatakan setidaknya ada tiga alasan yang bisa jadi landasan pentingnya Pemprop Jabar melibatkan guru ngaji dalam upaya pencegahan dan memutus rantai pencegahan wabah pandemik covid 19.
“Pertama, guru ngaji adalah influencer sesungguhnya di tingkat grassroot yg bisa menjadi juru bicara pemprov Jawa Barar terkait program pencegahan dan penanggulangan covid 19. Kedua, potensi jumlah guru ngaji di Jawa Barat sangatlah besar, karenanya mengabaikan peran dan fungsi guru ngaji sama saja memperlambat upaya percepatan pemutusan rantai penyebaran corona virus di Jawa Barat,” jelas Hasim.
Sementara yang ketiga, demikian sambung Hasim, mayoritas guru ngaji adalah lulusan dari pondok-pondok pesantren yang menyebar di seluruh penjuru Tanah Air, termasuk di Jawa Barat. Merekalah (para guru ngaji) yang menjadi ujung tombak dan berhadapan langsung dengan masyarakat (rakyat) dalam urusan apapun baik persoalan sosial ataupun keagamaan.