PKB Jabar Dorong Pemerintah Membuka Ruang Ekspresi Bagi Para Seniman

BANDUNG (MK): Dampak Covid-19 sangat dirasakan oleh para seniman. Terlebih setelah diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), di mana semua kegiatan yang berakitaan dengan pagelaran seni dan budaya tidak bisa dilakukan seperti sediakala.
Atas persoalan itu, Ketua DPW PKB Jabar Syaiful Huda yang juga Ketua Komisi X DPR RI menegaskan pihaknya sudah menyampaikan persoalan itu ke Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim serta Dirjen Kebudayaan Kemendikbud agar dengan tegas membuat kebijakan agar para seniman bisa kembali beraktivitas untuk menunjukkan ekspresi serta karya-karyanya.
“Agar mereka diafirmasi bisa menunjukkan ekspresi dan karya-karyanya di masa pandemi covid ini. Yang kedua mereka juga bisa dirangkul pasca covid. Di masa pemulihan harus ada mobilisasi maksimal,” ungkap Huda, di sela pertemuannya dengan kalangan seniman serta awak media, di Bandung, Selasa (19/05/2020).
Huda juga mengaku telah menyampaikan hal itu ke Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Wishnutama. Menurutnya, program untuk seniman memang sudah ada, tetapi belum jelas apakah bisa mewadahi semua pelaku seni budaya atau tidak.
“Setahu saya programnya sudah ada, tapi saya gak tahu pakah kuotanya terbatas atau tidak. Kita bisa ngecek di Kemendikbud, tapi pasti terbatas,” katanya.
Lebih jauh Huda mengatakan, sesuai tema pertemuan tersebut yang menyangkut refleksi 22 tahun masa reformasi Indonesia, kalangan seniman termasuk media sejatinya telah mendapatkan kebebasan berekspresi. Ia berharap kebebasan itu senantiasa menjadi penyemangat untuk menyampaikan kritik yang bersifat membangun bangsa Indonesia.
“Saya menyampaikan amanat Ketua Umum (PKB), Cak Imin (Abdul Muhaimin Iskandar/Gus Ami) untuk menyapa temen-temen media dan seniman,  yang konteksnya adalah refleksi 22 tahun reformasi. Selama masa reformasi itu media dan seniman mendapatkan berkah, bebas menyuarakan apapun. Kita berharap ini menjadi penyemangat mengisi masa reformasi. Dulu seniman kita dikejar-kejar oleh rezim, di era reformasi ini seniman bebas menyampaikan ide dan gagasannya,” ungkap Huda.
Seiring perkembangan teknologi informasi, lanjut dia, para seniman khusunya dituntut untuk beradaptasi dengan cepat,  di mana sarana untuk menyampaikan hasil kreasinya harus bisa disalurkan melalui media daring, tidak selalu melalui pertunjukan secara langsung.
“Sekarang harus  membiasakan diri dengan media sosial, youtube, IG, dan sebagainya. Mereka merasa ada batas yang harus disiasati. Tapi itu semua sudah bisa dijalani dan tidak ada masalah,” ujar Huda.
Dalam kesempatan itu, ia pun menyampaikan keprihatinannya di mana bangsa ini mengalami penurunan dalam membangun bangsa dari sisi kebudayaan.
“Seniman sangat merasakan bahwa kita ini minus strategi kebudayaan,” kata Huda seraya mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan bentuk penghargaan PKB terhadap para seniman Kota Bandung khusunya.
Yayan Khato, salah satu pegiat seni budaya Kota Bandung menegaskan, panggung adalah salah satu harapan terbesar bagi para seniman. Selain ruang berekspresi, panggung juga sebagai ladang perjuangan hidup bagi seniman.
“Terima kasih Kang Huda dan DPW PKB Jabar atas perhatian dan kepeduliannya kepada para seniman. Semoga ini bisa dicontoh oleh lainnya,” ujar Yayan. (*)